KAJIAN MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBERI KEPUASAN
WISATAWAN DI KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI NAMALATU
KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON
SKRIPSI
O L E H :
VALLI . M. SALASIWA
NIM. 2011-32-082
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
A M B O N
2 0 1 5
ABSTRAK
KAJIAN MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBERI
KEPUASAN WISATAWAN DI KAWASAN OBJEK WISATA
PANTAI NAMALATU NEGERI LATUHALAT
KOTA AMBON
Oleh : Valli. M. Salasiwa
Nim : 2011-32-082
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kajian Mengenai Faktor-Faktor Yang Memberi Kepuasan
Wisatawan Di Kawasan Objek Wisata Pantai Namalalatu Negeri Latuhalat Kota Ambon.
Penelitian
ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data melalui pengisian kuesioner
oleh responden, wawancara,
observasi lapangan, dan dokumentasi. Penentuan sampel penelitian menggunakan teori Area Probability Sample (Sampel wilayah). Teknik analisa
data melalui reduksi data, penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa pantai Namalatu memiliki
pemandangan yang indah, lingkungan yang bersih, air laut yang jernih, hamparan
pasir pantai yang indah, suasana yang tenang, terdapat fasilitas-fasilitas
wisata seperti sarana hotel dan penginapan untuk menginap, dan terdapat
kios-kios jajanan masyarakat sekitar sehingga pengunjung yang berkunjung ke
daerah ini secara garis besar sudah merasa puas namun kelengkapan fasilitas
renang dan olahraga serta akses jalan ke daerah ini harus dapat diperhatikan
oleh Pemerintah Kota Ambon terlebih khusus Dinas Pariwisata Kota Ambon agar
wisatawan akan lebih banyak mengunjungi objek wisata Pantai Namalatu.
Kata Kunci : Kajian, Kepuasan Wisatawan, Objek
Wisata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan
senantiasa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pembangunan
suatu bangsa merupakan keseluruhan proses peningkatan dan pengembangan diri
bangsa itu yang tidak pernah berakhir sepanjang bangsa tersebut ada. Demikian
pula pembangunan bangsa Indonesia yang tujuan utama pembangunannya adalah
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi harus merupakan penjelmaan dari suatu
proses perubahan sosial kebudayaan manusia Indonesia. Pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan baik secara ekologi maupun budaya, salah satunya dapat dilihat
dari sektor pariwisata. Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang dilakukan
wisatawan untuk bersenang-senang, mencari kepuasan batin, beristirahat, dan
menghindari rasa kejenuhan. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Yoeti
(1996: 118-119), bahwa:
Pariwisata
merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk
berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan
rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Sektor
pariwisata mempunyai potensi besar untuk mendukung perekonomian Indonesia.
Potensi sumber daya alam dan budaya Indonesia yang cukup berlimpah di berbagai
tempat dengan keunikan tersendiri, dapat dimanfaatkan untuk dijadikan
objek-objek dan daerah tujuan wisata. Kekayaan berupa beraneka ragam budaya,
bangunan bersejarah, flora dan fauna, serta tempat-tempat yang menarik lainnya
untuk dikunjungi dalam berwisata itulah yang disebut kawasan wisata.
Kawasan wisata
merupakan wilayah yang memiliki objek dan daya tarik wisata serta didukung oleh
tersedianya prasarana dan sarana, di samping itu harus mendukung lingkungan dan
kelestarian alam serta budaya setempat. Kawasan wisata pun harus mendukung
perekonomian wilayah. Kawasan wisata yang bersangkutan dimaksud memiliki
keindahan dan panorama alam, kebudayaan bernilai tinggi, dan memiliki bangunan
bersejarah yang harus dijaga serta dilestarikan, sehingga menarik dan menjadi
andalan dalam pembangunan pariwisata daerah. Kawasan pariwisata akan
menimbulkan dampak terhadap penjalaran pada pengembangan ekonomi lokal.
Dengan
berlakunya otonomi daerah yang memberikan kewenangan penuh kepada daerah untuk
membuka dan memanfaatkan akses pengelolaan sumber daya yang ada di wilayahnya,
sehingga pemerintah daerah sekarang berusaha menciptakan strategi dan
penggalian potensi daerah sebagai langkah konstruktif guna memacu sektor-sektor
pembangunan melalui efisiensi seluruh aktivitas atas fungsi-fungsi pelayanan,
peningkatan produktivitas dan kegiatan investasi serta meningkatkan kegiatan-kegiatan
perekonomian masyarakat lokal. Sesuai dengan visi Pembangunan Daerah Maluku
seperti yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) tahun 2008-2013 adalah “Membangun Maluku yang sejahtera, rukun,
religius, dan berkualitas yang dijiwai semangat SiwaLima berbasis kepulauan
secara berkelanjutan”, dan visi Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi
Maluku seperti ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra) BPMD Provinsi
Maluku tahun 2008-2013 adalah “menjadikan Maluku sebagai tujuan investasi yang
kompetitif di Indonesia.
Salah satu jawaban
dan merupakan pilihan strategis pemerintah daerah dalam era globalisasi ini
dengan implementasi otonomi daerah seperti yang terkandung dalam produk hukum
UU nomor 32 tahun 2003 adalah penguatan kapasitas daerah dengan pengembangan
sektor kepariwisataan yang dapat memberikan multipler
effect pada penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan
peningkatan kemampuan aparatur dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan
daerah yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sebagai upaya penerapan konsep pembangunan berkelanjutan (substantable development) yang mendukung percepatan terciptannya
kesejahteraan negara (welfare state).
Dalam upaya
pengembangan kepariwisataan inilah, salah satu daerah tujuan wisata yang terdapat
di Pulau Ambon yang dimasukan ke dalam kawasan andalan, yaitu Kawasan Pantai Namalatu
(Daerah Administrasi Kota Ambon) yang merupakan salah satu sektor unggulan
pariwisata yang ada di Provinsi Maluku yang relatif cukup berkembang namun
belum dapat membanggakan. Hal tersebut menurut hasil observasi awal peneliti di
lapangan terlihat nyata bahwa banyak sekali sarana pendukung wisata di pantai
ini yang sudah rusak diantaranya, sebuah
tempat bermain bagi anak-anak yang sudah tidak
berfungsi lagi, beberapa rumah
payung tempat berteduh
yang sudah rusak, kebersihan pantai juga sudah berkurang, fasilitas untuk
atraksi wisata seperti bantal renang yang ada hanya beberapa pasang, dan kurang
adanya pengelolaan serta pengembangan lanjut dari pemerintah maupun pengelola
terhadap fasilitas wisata di daerah ini sehingga dapat menurunkan kepuasan
serta minat pengunjung yang berkunjung ke lokasi ini. Hal in juga terjadi karena kurangnya sentuhan keterpaduan dan
keseimbangan antar komponen pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
sekitar.
Pengelolaan
kawasan Pantai Namalatu baru diambil alih secara total dari masyarakat setempat
oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata pada pertengahan tahun 2006, pada saat ini
kawasan objek wisata Pantai Namalatu masih terus dilakukan pengembangan di
dalamnya. Upaya pengembangan pariwisata Pantai Namalatu masih ditemui sejumlah hambatan
dan kendala, secara keseluruhan potensi pariwisata ini masih memerlukan
sentuhan peningkatan sarana prasarana infrastruktur dan pelayanan wisata yang
menunjang sehingga dapat memberikan nilai dan kontribusi kenyamanan bagi para
wisatawan sehingga para wisatawan baik wisatawan dalam derah maupun wisatawan
asing pun merasa puas dengan berbagai fasilitas yang disediakan di lokasi
wisata ini. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Kajian Mengenai Faktor-Faktor Yang Memberi
Kepuasan Wisatawan Di Kawasan Objek Wisata Pantai Namalatu Kecamatan Nusaniwe
Kota Ambon” dalam rangka pengembangan kawasan tersebut sebagai kawasan
kepariwisataan dan untuk dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Maluku pada umumnya dan Desa
Latuhalat pada khususnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana Kajian Mengenai Fakor-Fakor Yang mempengaruhi Kepuasan Wisatawan di
Kawasan Objek Wisata Pantai Namalatu Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Kajian Mengenai Fakor-Fakor Yang
mempengaruhi Kepuasan Wisatawan di Kawasan Objek Wisata Pantai Namalatu
Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.
D. Manfaat Penelitian
Setiap
penelitian harus memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah:
1.
Bagi Dinas Pariwisata
Kota Ambon, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan ,
pengelolaan dan penataan sarana-sarana fisik pada lokasi wisata Pantai Namalatu.
2.
Bagi Negeri Latuhalat
penelitian ini berguna agar masyarakat sekitar lebih memahami mengenai
pengembangan dan penataan serta kebersihan dan keamanan pada lokasi wisata
tersebut sehingga terdapat kenyamanan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat
sekitar dapat meningkat.
3.
Sebagai bahan masukan
dan motivasi bagi pihak pengelola, dalam mengoptimalkan upaya pengembangan daya
tarik di kawasan objek wisata Pantai Namalatu sebagai objek wisata alam dan kaitannya
dengan upaya meningkatkan kepuasan wisatawan.
4.
Sebagai bahan pengayaan
terhadap pemahaman yang berkenaan dengan ilmu geografi khususnya dalam
pengembangan mata kuliah Geografi Pariwisata dan Geografi Perencanaan dan
Pembangunan Wilayah.
E. Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai satu variabel inti yaitu
Kajian Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Di Kawasan
Objek Wisata Pantai Namalatu, dengan indikator sebagai berikut :
1.
Tourist
Resour ces
dengan Sub indikator
Sebagai Berikut :
a. Wisata Pemandangan Alam
b. Air
2.
Tourist Service dengan Sub Indikator sebagai berikut :
a. Fasilitas Olahraga
b. Fasilitas Renang
c. Fasilitas Berbelanja
d. Akomodasi
e. Aksesibilitas
3. Kepuasan : Pendapat/Persepsi Masyarakat
E.
Penjelasan Istilah
Agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah-istilah yang digunakan dalam
judul penelitian ini, penulis memberikan penjelasan mengenai konsep yang
terkandung dalam penelitian ini. Maka yang perlu dijelaskan dalam batasan judul
penelitian ini, antara lain:
1.
Objek Wisata
Menurut Yoeti
(1996: 174) bahwa: Objek wisata adalah segala sesuatu (kondisi fisik: iklim,
bentang alam, flora dan fauna, dan lainnya; hasil ciptaan manusia: benda-benda
bersejarah, monumen, rumah adat; dan tata cara hidup masyarakat: upacara tradisional,
adat-istiadat dan lainnya) yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjunginya.
2.
Faktor-faktor yang harus di penuhi oleh suatu objek
wisata.
Sebagaimana menurut Soekadijo
(1997: 23), bahwa: Berdasarkan aktivitasnya, penyelenggaraan pariwisata harus
memenuhi tiga determinan yang menjadi syarat mutlak, yaitu:
1. Harus
ada komplementaritas antara motif wisata dan atraksi wisata;
2. Komplementaritas
antara kebutuhan wisatawan dan jasa pelayanan wisata;
3. Transferbilitas,
artinya kemudahan untuk berpindah tempat atau bepergian dari tempat tinggal
wisatawan ke tempat atraksi wisata.
3.
Kepuasan Wisatawan
Pengertian
kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anonimus 2002: 902), adalah
“Perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya terhadap
apa yang dikerjakan meskipun dengan segala pengorbanan, yang ditujukan
kepada jasmani dan kesenangan jiwa“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar